MEMETIK
KEUNTUNGAN DARI BUDIDAYA TERUNG
KARYA
TULIS ILMIAH SEDERHANA
NAMA: MUHAMMAD
HANAFI
KELAS: IX E
SMP NEGERI 1 KRAMATWATU
JL.RAYA
CILEGON KM.08 SERANG-BANTEN
KATA PENGANTAR
Buah terung ini
cukup populer di masyarakat, bisa di dapatkan di warung, pasar tradisional,
penjual pinggir jalan hingga swalayan. Cara pembudidayaan buah terung dari
menanam bibit terung sampai memanen hasilnya ini sangat mudah dilakukan asalkan
mengerti bagaimana cara terbaik untuk dilakukan agar hasilnya pun lebih baik. Buah
terung ini memiliki nilai ekonomisnya jadi bisa untuk peluang usaha yang
menguntungkan, namun para petani terung masih sedikit untuk membudidayakannya.
Dengan saya buat Karya Tulis Ilmiah ini, bisa menjadi sebuah motivasi untuk
membudidayakannya karena memiliki nilai jual yang menguntungkan dan bermanfaat.
Selamat membaca.
Kramatwatu,
Februari 2014
Muhammad Hanafi
Penulis
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi
........................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah .................................................................1
C.
Identifikasi dan Pembatasan Masalah .............................................1
B.
Perumusan Masalah ........................................................................1
D.Tujuan
dan Manfaat Penulisan Karya Tulis.....................................2
E.
Metode..............................................................................................2
BAB II Proses Pembudidayaan Terung
A.
Asal Mula Pengertian Terung..........................................................3
B.Budidaya
Terung...............................................................................4
C.Kebersihan
Lahan.............................................................................9
BAB III Dampak Terhadap lingkungan......................................................10
BAB IV Analisis Biaya Budidaya Terung..................................................11
BAB V Penutup
A.
Kesimpulan....................................................................................12
B.
Saran..............................................................................................12
-Daftar
Pustaka..............................................................................13
-Lampiran......................................................................................14
ii
BAB 1
Pendahuluan
A
Latar Belakang Masalah
Indonesia
merupakan Negara produsen terung dengan kualitas baik. Buah terung ini memiliki
banyak varietas terung, namun di pasaran terutama di pasar tradisional jarang
sekali ditemukan terung dan hanya di jual beberapa saja, ini disebabkan para
petani di Indonesia hanya menanam dalam jumlah yang sedikit dan yang mereka tanam adalah sayuran atau buah
yang lain, oleh karena itu petani masih
belum mengetahui bagaimana membudidayakannya secara baik. Hal ini diperlukan
ilmu pengetahuan yang cukup untuk mengetahui cara membudidayakan terung
sehingga dapat dijadikan peluang usaha yang prospektif agar terung itu sendiri
makin banyak di budidayakan, di jual dan banyak di konsumsi.
B. Identifikasi dan Pembatasan
Masalah
Dalam
penulisan karya tulis ilmiah sederhana ini ada beberapa pembatasan masalah
yaitu :
1. Dari manakah asal mula tanaman terung naga ungu?
2. Apakah yang dimaksud tanaman terung itu yang
berjenis terung naga ungu ?
3.Bagaimana proses pembudidayaan terung dengan baik
?
4. Bagaimana pemeliharaan dan perawatan tanaman
terung dengan maksimal ?
C. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari budidaya tanaman
terung yaitu :
1.Bagaimana proses pembudidayaan terung dengan baik
?
2. Bagaimana pemeliharaan dan perawatan tanaman
terung dengan maksimal ?
1
D. Tujuan dan Manfaat Pembuatan
Karya Tulis Ilmiah
Tujuan
penulisan karya tulis ilmiah dengan judul budidaya terung yaitu:
1.
Untuk mengrtahui ilmu pengetahuan tentang cara budidaya terung secara baik,
2.
Agar terung dapat terus di lestarikan semua jenisnya yang ada di Indonesia,
3. mengetahui cara mengatasi
penyakit dan hama pada buah terung.
Manfaat pembuataan karya tulis
ilmiah ini yaitu:
1. Dapat
menambah dan meningkatkan wawasan dan penerapannya,
2. Dapat
dijadikan sebagai bahan refrensi untuk mengadakan pembudidayaan,
3. Bisa
menjadi usaha yang sangat menguntungkan bagi pembudidaya.
E.
Metode
Sebagai
isi bacaan karya tulis ilmiah ini, metode yang digunakan meliputi :
1. Membaca dari berbagai sumber buku yang berkaitan dengan
budidaya terung yang akan dikaji, jika lebih banyak buku makin banyak sumber
referensi.
2. Mencari referensi dari internet tentang
pembudidayaan terung ungu yang sumbernya tidak ada pada buku-buku.
3. Melakukan observasi agar bisa melihat
proses-proses penanaman terung ungu secara langsung serta mengetahui letak
kesalahan pada penulisan karya tulis ilmiah tentang budidaya terung.
2
BAB 2
Proses Pembudayaan Terung
A. Asal Mula dan Pengertian Tanaman
Terung
Terung berasal dari daerah Asia
tepatnya di India, Srilangka dan Birma. Sejak dulu terung hanya tumbuh liar.
Namun kemudian di teliti, dan setelah diteliti ternyata terung aman untuk di konsumsi.
Setelah itu terung mulai banyak di budidayakan di daerah tersebut dan menyebar
ke kawasan Asia.
Tanaman
terung merupakan tumbuhan penghasil buah yang di jadikan sayuran berumur pendek
(semusim) yang berbentuk semak perdu (herba) dan terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca.Klasifikasi terung yaitu:
Divisi
: Spermatophyta (Tanaman berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (Biji
berada di dalam buah) Kelas :
Dicotyledonae (Biji berkeping dua) Ordo(bangsa)
: Tubiflorae
Famili(suku): Solanacae
Genus(marga) : Solanum
Spesies(jenis) : Solanum melongena
L.
Bagian terpenting terung yaitu:
1. Akar tanaman terung berakar tunggang dan
berakar serabut
2. Batang tanaman terung pendek tetapi kuat.
3. Daun tanaman terung berbentung lonjong
dan berwarna hijau
4. Bunga tanaman terung berukuran kecil.
5. Buah tanaman terung berbentuk bulat dan
lonjong.
3
B. Budidaya Terung Ungu
1. Syarat Tumbuh
Pada dasarnya cara menanam terong sangat mudah. Namun agar hasilnya maksimal, sebaiknya memperhatikan syarat tumbuhnya meskipun hanya menanamnya dalam jumlah yang sedikit di pekarangan rumah. Adapun syarat tumbuh terung antara lain:
Pada dasarnya cara menanam terong sangat mudah. Namun agar hasilnya maksimal, sebaiknya memperhatikan syarat tumbuhnya meskipun hanya menanamnya dalam jumlah yang sedikit di pekarangan rumah. Adapun syarat tumbuh terung antara lain:
1. Biasanya
tumbuh di dataran rendah hingga tinggi,
2. Cocok
di areal dengan suhu antara 22 sampai 30 derajat celcius,
3. Sebaiknya
ditanam di tanah yang lempung, subur, dan kaya akan humus,
4. Penyinaran
harus cukup,
5. Terong
ditanam di awal musim kemarau.
2. Benih dan Persemaian.
Bibit atau benih
tanaman terong ini berasal dari biji. Penyemaian bibit dari biji ini
membutuhkan waktu yang cukup lama kurang lebih 1,5 bulan atau kira-kira sudah
berdaun empat helai. Untuk mempercepat pertumbuhannya, sebaiknya biji direndam
terlebih dahulu sebelum ditempatkan pada wadah yang telah dibasahi. karena biji
tanaman terong ini lebih keras dibandingkan dengan biji tanaman lainnya. Tempat
penyemaian sebaiknya diisi dengan busa atau kapas sebagai media tumbuh.
3. Media Tanam atau lahan Penanaman.
Lahan untuk
penanaman harus disiapkan dan diolah terlebih dahulu, lalu dibentuk bedengan
atau sekat- sekat. Setiap bedengan memuat maksimal dua barisan tanaman. Di
antara bedengan yang satu dengan yang lain, haruslah dibuatkan parit yang
berfungsi sebagai sarana pembuangan air saat musim hujan. Hal ini penting
dilakukan karena tanaman ini tidak tahan dengan genangan air.
4
4. Penanaman.
Setelah lahan
atau media tanam serta lubang tanam sudah disiapkan selanjutnya yaitu setiap
lubang diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5-1 kg agar tanah cukup
mengandung bahan organik. kemudian bibit yang sudah siap tanam dimasukkan
secara tegak lurus ke dalam lubang. lalu disekitar lubang tanaman disirami air
agar tanah cukup lembap, tetapi jangan sampai tergenang.
5. Penyulaman
Jika dalam
beberapa hari terdapat bibit yang rusak, maka gantilah dengan bibit baru
(penyulaman). Penyulaman dilakukan bila bibit rusak hingga 25%. Setelah
mencabut bibit yang rusak maka bersikan kembali lubangnya. Setelah bersih,
masukan bibit yang baru yang seusia dengan bibit yang lama (agar usia tanaman
merata), lalu ditutup dan di tekan-tekan agar kuat dan tegak.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan
pada tanaman Terong ini harus dilakukan secara teratur. Penyiangan gulma sangat
penting dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan. Penyiraman tanaman
dilakukan secara rutin dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari.
Namun, apabila penanaman dilakukan pada daerah kering, maka penyiraman dapat
dilakukan lebih sering agar tanaman tidak layu kekeringan. Karena tanaman
terong termasuk dalam tanaman perdu. Maka dipeerlukannya pemberian ajir atau
turus yang terbuat dari bambu atau kayu untuk menopang tanaman agar tidak rubuh
atau jatuh. Selain itu, tanaman ini perlu dilakukan pemangkasan pada tunas dan
bunga agar dapat menghasilkan buah Terung yang lebih banyak dan berukuran
besar.
5
7. Pencegahan
dan Pemberantasan Hama Serta Penyakit
Penyakit pada
tanaman terung :
a. Rebah
Semai
Rebah semai biasa menyerang tanaman terong pada
fase pembibitan. cara pengendaliannya
dengan penyemprotan
fungisida sistemik.
b. Layu bakteri
Serangannya disebabkan oleh bakteri. Pengendalian
yang dapat dilakukan dengan
meningkatkan pH tanah dan memusnahkan tanaman yang terserang.
c. Layu
fusarium
Layu
fusarium disebabkan oleh serangan jamur. Upaya
pengendalian
yang dapat dilakukan antara lain
dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman
yang terserang.
d. Busuk Phytoptora
Busuk phytopthora menyerang semua bagian
tanaman. Batang yang terserang
ditandai dengan bercak coklat kehitaman dan kebasah-basahan. Pengendalian
secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik.
e. Bercak daun
Penyakit
ini disebabkan oleh serangan bakteri. Pengendaliannya menggunakan bakterisida dari
golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin.
f. Antraknosa
Antraknosa sering juga diistilahkan dengan
nama patek. Penyakit ini menyerang
semua bagian tanaman Pengendalian
secara kimiawi menggunakan fungisida
sistemik.
6
Hama pada tanaman terung :
a. Ulat tanah
Hama jenis ini menyerang tanaman pada malam
hari, sedangkan pada siang harinya
bersembunyi di dalam tanah. Cara
pengendaliannya adalah dengan pemberian insektisida
berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.
b. Ulat grayak
Ulat grayak menyerang daun tanaman dalam
jumlah yang sangat banyak, ulat
ini biasanya menyerang di malam hari. Pengendalian
yang dapat dilakukan adalah dengan
penyemprotan insektisida
berbahan aktif sipermetrin.
c. Ulat buah
Ulat menyerang terong
dengan cara mengebor buah sambil memakannya. Pengendaliannya
dengan cara penyemprotan insektisida berbahan
aktif sipermetrin.
d. Kutu daun
Kutu daun mengisap cairan tanaman terutama
pada daun yang masih muda, kotoran
dari kutu ini berasa manis sehingga menggundang semut. Pengendaliannya
dengan penyemprotan insektisida
berbahan aktif abamektin.
e. Kutu kebul
Hama ini berwarna putih, bersayap dan
tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti
lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian
hama
ini dengan cara penyemprotan insektisida
berbahan aktif abamektin.
f. Kumbang kuning
Tanaman terong
menjadi inang dari kumbang ini, kumbang berwarna kuning dengan seluruh tubuh diselimuti seperti duri. Pengendaliannya
dengan cara penyemprotan insektisida
berbahan aktif sipermetrin.
g. Lalat buah
Lalat buah menyerang buah terung
dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam
buah, kemudian telur berubah menjadi larva yang akhirnya menjadi busuk. Pengendaliannya
dapat menggunakan perangkap lalat.
7
8. Panen dan Pasca Panen
Tanaman terung dapat
dipanen sekitar berumur 4 bulan atau 90 hari dari saat semai. Selanjutnya
berselang seminggu, buah dapat dipanen 6 sampai 7 kali panen. Dalam pemanenan,
diperhitungkan juga lamanya pengangkutan sampai ketangan konsumen. Sebaiknya
buah terong yang dipetik adalah buah yang masih muda bijinya atau masih keras
daging buahnya. Waktu pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat pagi hari atau
sore hari. Hindari waktu panen pada saat terik matahari karena ini dapat
mengganggu tanaman dan membuat kulit terong menjadi keriput atau kering
sehingga menurunkan kualitas buah itu sendiri.
8
C.
Kebersihan Lahan
Kebersihan lahan juga harus diperhatikan karena sangat
mempengaruhi tingkat pertumbuhan tanaman terung, jadi lahan harus bersih dari
rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman terung harus dicabut hingga bersih,
mengambil dedaunan kering yang berserakan, merapikan bentuk bedengan atau
barisan tanah yang rusak dan hama juga harus dimusnahkan agar terung
berkualaitas baik.
9
BAB 5
Dampak Terhadap
lingkungan
1. Dampak positif
Tanaman terung sangat baik untuk di budidayakan karena bisa
juga di jadikan untuk penghijauan yang bermanfaat. Pada saat daun terung
berjatuhan jika di kumpulkan maka akan bermanfaat untuk diolah sebagai kompos
alami.
2. Dampak
Negatif
Tanaman terung ini pada saat daun terung berjatuhan jika
tidak di urusi maka akan berserakan, mengotori lingkungan dan bisa merusak
pertumbuhan tanaman lain. Terungnya pun mudah membusuk sehingga mengganggu
tanaman di sekitarnya.
10
BAB
4
Analisis
Biaya Budidaya Terung
Dengan
lahan seluas ¼ hektar selama 1 musim (4
bulan) dan hasil panen 5000 kilogram. Harga terung per kilogram di tingkat
petanai Rp 1000,diperlukan analisis biaya sebagai berikut:
1. Biaya Usaha
Bertani Terung
a. Sewa tanah ¼
hektar per 4 bulan Rp 240.000,-
Rp 240.000,-
b. Peralatan:
- 2 buah alat semprot @ Rp
50.000,- Rp
100.000,-
- 2 cangkul @ Rp 10.000,- Rp 20.000,-
- 5 sekop kecil @ Rp 10.000,- Rp 50.000,-
- 2 gunting rumput @ Rp 20.000,- Rp 40.000,-
- 3 keranjang @ Rp 10.000,- Rp 30.000,-
Rp 240.000,-
c. Perlengkapan:
-pupuk dan pembasmi hama
serta penyakit
untuk persemaian Rp
250.000,-
-
pupuk dan pembasmi hama serta penyakit
untuk tanaman dewasa Rp 1.000.000,-
Rp 1.250.000,-
d. 5 Tenaga kerja rata-rata per orang @
Rp 450.000,- Rp 2.250.000,-
Jumlah
Keseluruhan Biaya: Rp 3.980.000,-
2. Pendapatan
Usaha Bertani Terung
a. Pendapatan hasil bertani yaitu : 5000 x 1000 = Rp 5.000.000,-
b. keuntungan = pendapatan usaha -
biaya usaha tani
= Rp 5,000,000 - Rp
3,980,000
keuntungan = Rp 1.020.000,-
11
BAB
5
Penutup
A.
Kesimpulan
Tanaman terung terung adalah tanaman
perdu yang berumur pendek dan berasal dari India dan Srilangka. Budidaya terung
sebenarnya mudah jika mengetahui bagaimana cara syarat tumbuhnya, seperti apa
pemilihan bibit yang baik, menentukan media tanam, cara penanaman, penyulaman
terung, pemeliharaan yang baik, mencegah serta memberantas hama dan penyakit
dan memanennya dengan waktu yang tepat.
Semua langkah itu sangat perlu di ketahui agar kualitas terung layak untuk
dipasarkan kepada konsumen. Keuntungan dalam usaha ini sangat menguntangkan
bagi pembudidaya.
B.
Saran
Menurut saya saran dari budidaya terung yaitu:
1. Melakukan pembudidayaan tentang cara lain budidaya
terung,
2. Membudidayakan jenis-jenis
terung yang belum diketahui,
3. Perlu melakukan tentang cara
dan proses pemanfaatan terung,
4. Menjual terung dengan kualitas
baik agar konsumen tetap membelinya.
12
Daftar Pustaka
Referensi
Dari Buku:
a. Budiman,
Eriyandi, 2008. Upaya dan Budaya Terung. Bandung:
CV.Wahana IPTEK Bandung.
b. Novizan.
2002.Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Depok: Agro Media Pusaka.
c. Cahyono,
Bambang. 2003. Teknik dan Strategi
Budidaya Terung. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Referensi
Dari Internet:
a. http://id.wikipedia.org/wiki/Terung
13
Lampiran
1.
Proses pengambilan benih yang baru
2. Proses
penanaman benih yang baru
14
3.
Proses pemasangan penyangga (ajir)
4.
Proses pemberian pupuk kandang
15
5.
Proses penyiraman tanaman
6.
Proses penggemburan tanah
16
7.
Proses pemetikan terung
8.
Hasil panen
17